Bayangkan scroll media sosial Anda tiba-tiba penuh dengan ajakan main “game” yang janjikan cuan instan. Itulah kenyataan yang makin marak kita lihat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam konferensi pers Juli 2023 mengonfirmasi fenomena ini, bahwa promosi judi daring yang melibatkan pemengaruh atau influencer masih terus berlangsung .
Yang lebih mencengangkan, dalam rentang waktu lima tahun hingga pertengahan 2023 saja, ada 846.047 konten perjudian daring yang berhasil diblokir oleh pemerintah . Angka fantastis ini hanya puncak gunung es dari industri yang beroperasi nyaris tanpa hambatan.
Sorot lampu studio menyilaukan, kamera mulai merekam, dan seorang influencer tersenyum lebar sambil memegang ponselnya. Dengan satu klik, sebuah link promo slot online dibagikan ke jutaan pengikutnya. Di balik senyum manis dan konten yang tampak menghibur, praktik influencer promosi judi ternyata menyimpan jaringan gelap yang berisiko tinggi, baik bagi penonton maupun sang kreator sendiri.
Siapa Dalang di Balik Layar?
Kemkominfo menduga bahwa sebagian besar pelaku praktik judi daring slot gacor ini masih berasal dari luar negeri . Di ASEAN, judi telah menjadi praktik legal di beberapa negara seperti Kamboja, Thailand, dan Filipina, menciptakan basis operasi yang sulit dijangkau hukum Indonesia .
Para operator ini tidak main-main dalam strategi pemasarannya. Sebuah penelitian akademis tahun 2024 secara khusus membahas penggunaan influencer dalam promosi judi online dan sentimen publik yang timbul karenanya . Influencer promosi judi dengan jumlah pengikut besar dianggap ampuh mempengaruhi khalayak, terutama para pengikut setianya .
Modus operandi mereka terus berkembang: mulai dari aplikasi khusus, media sosial, penyusupan ke laman layanan institusi pemerintahan, hingga distribusi pesan pendek (SMS) . Yang terbaru, Kemkominfo bahkan menemukan praktik promosi melalui SMS .
Berapa Tarif Endorsenya? Mengupas Skema Bayaran
Nah, ini bagian yang paling sering ditanyakan: berapa sih sebenarnya bayaran untuk endorse judi online? Dari pengalaman lapangan dan berbagai cerita dari dalam industri, tarifnya tidak main-main dan sangat tergantung pada tingkat popularitas sang influencer yang promosi judi.
Tabel Perbandingan Berapa Perkiraan Tarif Endorsement Judi Online?
| Tier Influencer | Jumlah Followers | Perkiraan Tarif per Post | Bentuk Konten |
|---|---|---|---|
| Nano-influencer | 1.000 – 10.000 | Rp 500.000 – Rp 2 juta | Story, unggahan singkat |
| Micro-influencer | 10.000 – 100.000 | Rp 2 juta – Rp 10 juta | Tutorial, review gameplay |
| Mid-tier | 100.000 – 1 juta | Rp 10 juta – Rp 50 juta | Video dedikasi, live session |
| Macro-influencer | > 1 juta | Rp 50 juta – ratusan juta | Kampanye terintegrasi |
Catatan dari lapangan: Tarif di atas bisa lebih tinggi untuk paket konten jangka panjang. Banyak influencer promosi judi yang diikat dengan sistem revenu share, di mana mereka dapat persentase dari kerugian pemain yang mendaftar melalui kode referral mereka. Inilah yang membuat potensi pendapatannya bisa jauh lebih besar dari sekadar bayaran tetap.
Risiko yang Mengintai: Tidak Hanya Sekedar Denda
Banyak influencer mungkin berpikir “yang penting kontennya kreatif” tanpa menyadari jerat hukum yang mengancam. Padahal, konsekuensinya sangat serius.
Dari Sisi Hukum:
-
Sanksi Pidana: Berdasarkan Pasal 62 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pelaku bisa dijerat pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp500 juta .
-
Pemutusan Akses: Kemkominfo secara aktif memutus akses konten perjudian, dengan 11.333 konten diblokir hanya dalam seminggu pada Juli 2023 .
-
Penangkapan: Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menegaskan bahwa beberapa influencer yang mempromosikan judi online sudah ditangkap oleh kepolisian .
Dari Sisi Platform:
Platform besar seperti Google memiliki kebijakan ketat mengenai iklan perjudian, mewajibkan pengiklan mematuhi hukum setempat dan hanya mengizinkan iklan di negara-negara tertentu dengan persyaratan sertifikasi yang ketat . Konten promosi judi berisiko tinggi terhadap pembatasan hingga penghapusan akun.
Tren 2025: Ketika Influencer Marketing Semakin Cerdas Promosi Judi dan Berbahaya
Memasuki 2025, tren influencer marketing diprediksi semakin sophisticated . Yang perlu diwaspadai adalah kecenderungan menuju kemitraan jangka panjang alih-alih kerja sama satu kali . Artinya, influencer tidak sekadar posting satu konten, tetapi benar-benar menjadi “wajah” dari brand judi tersebut.
Selain itu, dengan maraknya konten autentik dan purpose-driven , para promotor judi kini menyamar dalam konten yang tampak personal dan relatable. Bukan lagi iklan terbuka, tetapi cerita “pengalaman pribadi” menggunakan aplikasi yang disisipkan secara halus.
Pengalaman Personal Ketika Saya Ditawari Kerjasama Sebagai Influencer Promosi Judi
Beberapa bulan lalu, inbox media sosial saya kedatangan tawaran “kolaborasi menarik”. Sebuah brand “game entertainment” menawarkan Rp 15 juta untuk satu konten review gameplay slot online. Yang menarik, mereka tidak menyebutnya “judi”, tetapi “game penghasil uang” dengan penekanan pada aspek hiburan dan potensi hadiah.
Setelah investigasi lebih lanjut, terbukti bahwa platform tersebut memang operasikan judi online terselubung. Ini modus umum: menggunakan istilah-istilah ringan seperti:
-
“Game keberuntungan”
-
“Spin penghasil cuan”
-
“Slot demo dengan hadiah nyata”
Mereka sengaja mengaburkan garis antara game dan judi, menarget audiens yang mungkin tidak sadar sedang diarahkan ke aktivitas berisiko.
Bagaimana Seharusnya? Panduan Bagi Influencer Promosi Judi dan Masyarakat
Bagi para kreator konten, penting untuk memahami batasan yang jelas antara konten hiburan dan promosi aktivitas ilegal. Berikut poin-poin kritis yang perlu dipertimbangkan:
Tanda Platform Judi Online yang Perlu Diwaspadai:
-
Menjanjikan penghasilan mudah dengan modal kecil
-
Memiliki mekanisme deposit dan withdraw tanpa transparansi
-
Menggunakan terminology perjudian seperti “taruhan”, “odds”, atau “jackpot”
-
Tidak memiliki izin operasi yang jelas dari otoritas yang diakui
-
Fokus pada games yang mengandalkan unsur keberuntungan tanpa keterampilan
Ingatlah bahwa menjadi influencer bukan sekadar tentang jumlah engagement dan fee. Ada tanggung jawab moral dan hukum yang melekat pada setiap konten yang dibagikan. Pilih untuk membangun brand pribadi yang sustainable dengan konten positif, daripada sekadar mengejar cuan instan yang berujung pada petaka.
